Ekonomi Kreatif Di Era Revolusi Industri 4.0

Ekonomi Kreatif Di Era Revolusi Industri 4.0 – Oleh MC KABUPATEN BENGKULU SELATAN, Selasa 27 November 2018 | 08:27 WIB – Redaksi: Eka Yonavilbia – 2K

Bengkulu Selatan – Gusnan Mulyadi, Ketua Umum Bengkulu Selatan (BS), menyampaikan harapannya kepada para pengusaha Bengkulu Selatan untuk mendirikan usaha yang berbasis pada kecerdasan lokal atau hal-hal tentang potensi negara. Sebab tantangannya semakin berat apalagi di era teknologi 4.0. Era ini, kata Gusnan, membutuhkan kewirausahaan, kreativitas, dan komitmen untuk berkembang.

Ekonomi Kreatif Di Era Revolusi Industri 4.0

Ekonomi Kreatif Di Era Revolusi Industri 4.0

“Dasar dari Revolusi Industri 4.0 adalah kreativitas dan inovasi. Untuk itu, para pelaku harus lebih kreatif dan inovatif, terutama yang bernuansa potensi daerah,” kata Gusnan, saat dihubungi, Senin (26/11). /2018).

Webinar Nasional Proses Transformasi Digital Di Berbagai Lini Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

Menurut Gusnan, jenis usaha baru yang bisa dikembangkan di Bengkulu Selatan adalah usaha dasar. Artinya, pengubahan bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau produk jadi.

“Misalnya pengelolaan hasil pertanian, pertanian, perikanan, dan kehutanan dalam pengolahan berbagai pangan atau produk lain yang dikembangkan dan memiliki nilai komersial sehingga dapat dijual di dalam dan luar negeri,” kata Gusnan.

Selain itu ada juga industri jasa. Ini adalah sektor jasa di bidang pendidikan, kesehatan, pariwisata atau ekonomi.

“Jika melihat potensi yang ada di Bengkulu Selatan, terlihat banyak peluang yang bisa dikembangkan oleh berbagai badan usaha,” ujarnya.

Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0: Pentingnya Peningkatan Kompetensi

Ia juga berharap para pelaku ekonomi lokal melirik dan mulai mengelola usaha atau usaha yang mampu memanfaatkan potensi negara.

Misalnya pada sektor pertanian, transformasi hasil pertanian menjadi produk jadi atau setengah jadi, serealia menjadi beras, olahan jagung, ikan asin menjadi ikan nila dan ikan, tebu menjadi gula merah, bahan baku kayu dan produk sejenis lainnya.

“Pelaku pariwisata harus lebih kreatif dalam menyesuaikan usahanya. Misalnya bisa bekerja sama dengan BumDes atau platform lain yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi saat ini. Hasilnya harus sesuai dengan keinginan wisatawan,” pungkas Gusnan. (MC Kominfo/ Ap/eyv)

Ekonomi Kreatif Di Era Revolusi Industri 4.0

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan telah menjadi identitas bangsa Indonesia. Pemerintah Indonesia memilih hari istimewa sebagai Hari Batik Nasional, yaitu tanggal 2 Oktober, karena batik telah diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) beberapa tahun lalu. – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyampaikan bahwa industri pariwisata dapat menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa depan, sehingga peran semua pihak dalam menciptakan ekosistem yang mendukung. diperlukan.

Seminar Nasional & Call For Paper

Wishnutama Kusubandio, dalam pidatonya di Jakarta, Rabu (3/11), mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki pengaruh besar di bidang perekonomian. Untuk itu, Indonesia harus berperan meskipun PBB telah menerima tahun 2021 sebagai “Tahun Internasional Ekonomi Kreatif untuk Pembangunan Berkelanjutan” dan Indonesialah yang memprakarsai keputusan tersebut.

“Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang diharapkan dalam perekonomian global,” kata Wishnutama.

Pada tahun 2019, terdapat 17 sektor perekonomian yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara. Berdasarkan data yang dihimpun OPUS Ekonomi Kreatif pada tahun 2019, industri kreatif memberikan kontribusi sebesar Rp1,105 triliun terhadap PDB nasional, yang menempatkan Indonesia pada peringkat ketiga di bawah total perekonomian Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam PDB negara tersebut.

Namun hal ini tidak berhenti sampai disitu saja: produk-produk perekonomian juga mencatat jumlah produksi tertinggi. Pada tahun 2017 angkanya mencapai US$ 20,50 miliar. Perekonomian memiliki banyak lapangan kerja, hingga 17 juta orang pada tahun 2019.

Paradigma Pendidikan Di Masa Covid -19 Memuluskan Era Revolusi Industry 4.0

“Jumlah pekerja kita sangat besar dibandingkan pekerja di tempat lain, Amerika Serikat dengan 4,7 juta pekerja mengelola 20 miliar dolar” Keuntungan ini akan bisa kita manfaatkan.

Meski sudah berkembang, Wishnutama mengakui ada beberapa “pekerjaan rumah” dalam mengembangkan perekonomian negara. Aturan dan ekosistem tersebut diantaranya yang akan mengatur persaingan global pada masa Revolusi Industri 4.0.

Bicara perekonomian, Wishnutama mengatakan, membangun ekosistem yang baik agar produk lokal bisa menjadi pemimpin di pasar sendiri dan dunia. Saat ini, rasio antara jumlah produk dalam negeri dengan produk maju yang diimpor di pasar belum seimbang.

Ekonomi Kreatif Di Era Revolusi Industri 4.0

Saat ini, layanan e-commerce Indonesia 70% ditempati oleh produk ekonomi luar negeri, sedangkan aktivitas ekonomi dalam negeri hanya mencakup lebih dari 10%. Hal yang sama juga dilakukan untuk pasar offline.

Industri 4.0 Dinilai Picu Inovasi Pelaku Ekonomi Kreatif

Untuk itu, Wishnutama mengatakan pihaknya menuntut dibuatnya aturan/undang-undang yang menghambat berkembangnya perekonomian. “Kita perlu menciptakan ekosistem yang baik agar produk lokal kita bisa menjadi pemimpin di pasar kita,” ujarnya.

Transfer pengetahuan dan keterampilan kepada pemberi kerja di Indonesia tidak melambat. Saat ini banyak pelaku ekonomi di seluruh dunia yang menggunakan big data dan kecerdasan buatan sehingga bisa memprediksi selera dan preferensi pasar. Bekerja dengan presisi dari segi kuantitas dan waktu.

“Ini penting untuk terus kita bangun agar bisnis kita bisa bertahan dan bersaing,” kata Wishnutama.

Ia juga menyoroti pentingnya mengembangkan produktivitas tinggi bagi pengusaha ekonomi digital di kalangan milenial dalam menciptakan lapangan kerja. Sebagai langkah awal, kata Wishnutama, dalam waktu dekat akan dibangun pusat manufaktur di 5 wilayah utama; Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang. Pabrik menjadi tempat refleksi masyarakat lokal dan menjadi sarana mewujudkan kemandirian ekonomi.

Pentingnya Kreatifitas Untuk Membangun Kewirausahaan Di Era Industri 4.0

“Posisi ini akan digunakan untuk meningkatkan pengaruh sosial seperti lokakarya, pameran, acara mingguan, dll.

Terdapat 17 sektor perekonomian di Indonesia yaitu; arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual (DKV), desain produk, fesyen, film-video, periklanan, kerajinan tangan, memasak, musik, aplikasi, pengembangan game, penerbitan, periklanan, TV dan radio, hiburan seni dan kerajinan. .

“Dengan program inkubasi yang terintegrasi, tujuannya adalah akan lahir banyak kegiatan ekonomi inovatif untuk kebutuhan pasar saat ini. Pengakuan terhadap sektor ekonomi yang memiliki potensi besar akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa depan,” kata Wishnutama. .

Ekonomi Kreatif Di Era Revolusi Industri 4.0

SEPANG, 26 SEPTEMBER 2024 – Asia Digital Engineering (ADE), divisi Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) Capital A, mengumumkan peluncuran hanggar MRO barunya dengan 14 baris perawatan. Rumah baru ini…

Industri Kreatif Jadi Penopang Ekonomi Nasional

Perjalanan KA kembali normal setelah mobil mogok di pintu gerbang Sentolo-Rewulu, KAI akan menempuh jalur hukum. Teknologi Industri 4.0, di Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transigrasi, Karawang, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019) (ANTARA PHOTO/ Ibnu Chazar)

Kita tidak perlu khawatir akan tergantinya pekerjaan manusia dengan robot dan mesin, karena pekerjaan ada di kepala manusia, bukan di robot. Jakarta (ANTARA) – Era teknologi 4.0 dinilai menjadi pendorong inovasi pelaku ekonomi . mengandalkan kreativitas melalui penggunaan teknologi canggih.

Munculnya Industri 4.0 akan memberikan harapan baru bagi pengguna di industri kreatif. Koperasi Inovatif dan Kreatif yang bekerja melalui Kolaborasi Nusantara Bersaa (Kopikkon) Sylvie Arizciany dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut Sylvie, jika di dunia usaha besar ada kekhawatiran akan berkurangnya kebutuhan tenaga manusia yang digantikan robot di era Industri 4.0, maka hal tersebut diyakini tidak akan terjadi di dunia usaha.

Presiden Optimis Anak Muda Indonesia Mampu Bersaing Di Era Revolusi Industri 4.0

Industri kreatif khususnya di Indonesia mempunyai peluang untuk meningkatkan inovasi dan kreativitasnya agar dapat maju memuaskan pasar luar negeri dalam penjualan produknya.

Dalam hal ini, pengurus Ikatan Desainer Interior Indonesia mengatakan agar para pelaku industri desain harus menabung dan menggunakan sumber daya di industri desain untuk melebarkan sayapnya.

Pertama adalah kolaborasi, dimana para pelaku industri manufaktur dapat bekerja sama dengan berbagai perusahaan, termasuk perajin di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup para pekerja di daerah tersebut.

Ekonomi Kreatif Di Era Revolusi Industri 4.0

Selain itu, produsen dapat memperkuat produsen tersebut dengan memberikan ide-ide baru dan inovasi sehingga meningkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan produk yang dihasilkannya.

Pdf) Masa Depan Bisnis Kreatif Diera Revolusi Industri 4.0 Ditinjau Dari Kebijakan Sektor Publik, Bisnis Dan Perpajakan

“Mereka bisa kita ajarkan komposisinya, gayanya, performanya, lalu kita dorong untuk meningkatkan keterampilannya. Nanti produk gabungannya lebih bagus,” kata Sylvie.

Lalu ada saatnya untuk mendalami tradisi ekonomi tanah air yang dapat memberikan nilai baru pada produk yang dihasilkan.

Selain itu, Industri 4.0 dapat mendorong pelaku industri untuk melakukan perdagangan yang efisien, dengan menggunakan Internet sebagai platform penjualan dan pemasaran.

Terakhir, era baru ini memperluas pengetahuan pelaku ekonomi untuk memberikan arahan dalam produksi produk jangka panjang.

Jadi Narasumber Kuliah Umum Perdana Uici, Menko Pmk Sebut Era Revolusi Industri 4.0 Butuh Sdm Yang Kreatif Dan Inovatif

“Kami memiliki kemampuan untuk membuat proyek atau produk yang memiliki batasan dan standar internasional.

Sylvie menambahkan, bagi dunia usaha kreatif, inovasi di era teknologi 4.0 dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kualitas bagi banyak orang.

“Kalau pekerjanya dekat dengan teknologi, ini bisa meningkatkan omset. Misalnya banyak usaha kecil dan kecil yang memanfaatkan pasar, karena distribusinya bisa luas sehingga produknya lebih terlihat,” ujarnya. .

Ekonomi Kreatif Di Era Revolusi Industri 4.0

Baca Juga: Industri game siap jadi penggerak Industri 4.0 Baca Juga: Pemerintah dorong perekonomian jadi industri digital terdepan. Di era teknologi 4.0 ini, sistem digital desa mempunyai peran penting sebagai landasan penyelesaian permasalahan dan peluang yang ada. Apakah para tetangga pandai dalam hal ini? Mari kita gali bersama!

Webinar Nasional ”peran Akuntansi Dalam Ekonomi Kreatid Di Era Industri 4.0 ”

Era Revolusi Industri 4.0 pun tak kalah buruknya

Artikel Terkait

Leave a Comment