Pelayanan Kesehatan Di Era New Normal

Pelayanan Kesehatan Di Era New Normal – STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO > Berita Utama > Inovasi dan penerapan pelayanan kesehatan pariwisata berbasis teknologi di era new normal

Salah satu sektor yang paling terpukul akibat pandemi ini adalah sektor pariwisata. Dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak industri beralih layanannya dari layanan manual ke layanan digital. Teknologi kesehatan tentunya berkaitan dengan pariwisata, dimana wisata medis merupakan salah satu bentuk pencegahan pandemi Covid-19. Fenomena yang terjadi pada masyarakat saat ini adalah rasa bosan yang bercampur dengan rasa takut untuk melakukan perjalanan. Namun dengan konsep wisata medis, diharapkan masyarakat dapat terus melakukan tindakan aktif namun juga preventif terhadap pandemi Covid-19. Sehubungan dengan hal tersebut, Stikes Kesdam IX/Udayana bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi dan perguruan tinggi kesehatan, antara lain Stikes Kesdam IV/Diponegoro menyelenggarakan webinar nasional dan konferensi ilmiah bertajuk “Inovasi Pariwisata Berbasis Teknologi dan Kesehatan di Era New Normal” pada bulan Februari mendatang. 16-17, 2022. .

Pelayanan Kesehatan Di Era New Normal

Pelayanan Kesehatan Di Era New Normal

Pada hari pertama, webinar dibuka oleh Ketua Stikes Kesdam IX/Udayana, Letkol (CKM) I Dewa Ngakan Gede Widiadnyana, S.Kep., Ns., M.M.Kes kemudian dilanjutkan dengan diskusi oleh beberapa moderator diantaranya Dr. . . H. Sandiaga Salahudin Uno, B.B.A., M.B.A. (Menteri Pariwisata), Letjen TNI (Purn) Prof. Dr. Terawan Agus Putranto, Sp Rad (K) (Menteri Kesehatan 2019-2020), Prof. Saya ada Ady Wirawan, MPH, Ph.D (Fakultas Kedokteran Universitas Udayana), Ns Hamidah Retno Wardani, M.Ked. Trop (Universitas Bondowoso), Ni Putu Eka Febianingsih, S.KM, MPH (Stikes Kesdam IX/Udayana), Ns Komang Agus Jerry Widyanata, S.Kep, M.Kep ​​​​​​​​​(Stikes Kesdam IX/Udayana. ), Ns Ni Luh Putu Dewi Puspawati, M.Kep (Stikes Wira Medika), Ns Ni Made Diah Pusparini Pendet, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep (Stikes Kesdam IV/Diponegoro).

Protokol Kesehatan Di Tempat Wisata

Dalam webinar tersebut Ns Ainnur Rahmanti M.Kep menyampaikan, “Mengenai peran tenaga kesehatan khususnya perawat dalam bencana pariwisata dapat mulai berperan sejak prabencana, tanggap bencana, dan pascabencana.” diperlukan untuk mengantisipasi dan menanggulangi setiap bencana yang mungkin timbul. Karena bencana bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa saja. “Bencana alam yang dimaksud antara lain gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi dan banjir atau bencana tidak alam, Covid-19, penyakit menular (flu burung, rabies, dll) dan bencana akibat ulah manusia, terorisme, dan lain-lain.”

Sekitar 350 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti acara tersebut. Masing-masing pembicara menjelaskan kondisi pandemi Covid-19 di berbagai negara dengan berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh tenaga kesehatan di sektor pariwisata. Selain itu, para pembicara juga memaparkan inovasi-inovasi yang dapat dilakukan seorang perawat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan berbagai tantangan dunia kesehatan di masa depan. Tahun 2020 merupakan tahun dimana akan terjadi beberapa peristiwa diluar ekspektasi manusia. Salah satunya adalah pandemi. Pandemi global Covid-19 telah mengakibatkan jutaan orang meninggal dan puluhan juta orang tertular virus tersebut. Kondisi ini memaksa masyarakat untuk mengubah gaya hidup lebih ketat dari sebelumnya. Protokol kesehatan yang ditetapkan oleh

Saat masyarakat keluar rumah, kini mereka harus memakai masker yang menutupi hidung dan mulut. Masker ini berguna agar orang yang tertular virus corona dan berbicara dengan orang lain tidak menulari orang lain karena droplet yang mungkin mengandung virus tersebut tidak sampai ke orang yang diajak bicara. Selain itu kita juga wajib menggunakannya

Dan cuci tangan pakai sabun untuk menghilangkan virus yang menempel di tangan. Selain itu, saat kita berada di tengah keramaian, usahakan menjaga jarak minimal 1,5 meter untuk mencegah penularan virus corona. Semua protokol kesehatan tersebut harus dipatuhi untuk membantu memutus rantai penyebaran virus Corona yang sedang melanda. Jika masih banyak masyarakat yang melanggar atau mengabaikan protokol kesehatan ini, maka pencegahan penyebaran virus corona akan semakin sulit dilakukan. Oleh karena itu, peran serta pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan masyarakat harus bersinergi dalam menerapkan protokol kesehatan penularan Covid-19 agar pandemi ini dapat segera berakhir.

Strategi Bimbingan Konseling Di Era New Normal-unugha-universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap

[EO] Kami menggunakan cookie untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung kami di situs web kami. — [IN] Kami menggunakan cookies untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung website kami. Saya Setuju / Saya Setuju JAKARTA – New normal yang mulai diterapkan di Indonesia merupakan langkah pemerintah untuk memulai kembali aktivitas perekonomian yang sempat terhenti akibat dampak buruk yang terjadi. gangguan pandemi Covid-19 19. Tidak hanya dari sisi ekonomi, kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama pemerintah dalam menghadapi new normal.

Diah Natalisa, Deputi Pelayanan Publik Kementerian Penguatan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), mengatakan tatanan normal baru sebenarnya menekankan dua perspektif. Pertama adalah fase produktif, dimana masyarakat dapat melanjutkan aktivitas dan usahanya sehingga perekonomian dapat tumbuh kembali. Kedua, aman terhadap Covid-19. Artinya, kita harus selalu menaati protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dalam setiap aktivitas kita.

“Keduanya menunjukkan keinginan pemerintah untuk menghilangkan dikotomi antara kesehatan masyarakat dan kesehatan ekonomi,” ujarnya saat berbicara pada Seminar Nasional Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja, Perkantoran dan Industri di Masa Pandemi dan Kenormalan Baru, hampir 20 menit yang lalu. , Rabu (24 Juni).

Pelayanan Kesehatan Di Era New Normal

Dampak pandemi Covid-19 sangat luas dan multidimensi. Oleh karena itu, semua sektor harus mengubah cara pandang sistem kerjanya, termasuk pemerintah. Diah menambahkan, strategi penerapan transformasi penyelenggaraan pemerintahan, termasuk pelayanan publik, menuju tatanan normal baru terus dilakukan.

Starter Kit Persiapan Menghadapi New Normal

Diantaranya adalah penyederhanaan proses bisnis dan standar operasional prosedur (SOP) pelayanan melalui pemanfaatan ICT, pemanfaatan media informasi untuk memberikan standar pelayanan baru melalui media penerbitan, pembukaan media komunikasi online sebagai wadah konsultasi dan pengaduan pelayanan, serta penjaminan kualitas pelayanan. . produk yang dihasilkan baik secara online maupun offline memenuhi standar yang ditetapkan dan memberikan pelayanan prima sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Ia menambahkan, banyak hal yang bisa dipelajari dari pandemi Covid-19. Pertama, perubahan perilaku dan budaya. Dengan mewujudkan Work from Home (WFH) dan Work from Office (WFO), karyawan tidak harus hadir secara fisik di kantor (hanya secara praktis), namun dapat saling terhubung melalui pemanfaatan ICT. Kedua, reformasi layanan, mentransformasikan layanan tatap muka menjadi layanan online. Hal ini mendorong penyederhanaan proses bisnis dan SOP, yang berdampak pada penyederhanaan proses perizinan dan non-perizinan.

Ketiga: penghematan belanja pemerintah. Masa pandemi ini memaksa pemerintah untuk berpikir kreatif dan melakukan efisiensi fiskal dari berbagai sumber tanpa harus mengurangi produktivitas. Keempat, sinergi dan kerja sama. Dalam penanganan Covid-19, dapat disimpulkan bahwa upaya penanggulangan pandemi Covid-19 memerlukan kerja sama dan sinergitas seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, dan swasta. Kelima, inovasi dan terobosan baru merupakan sebuah keniscayaan. Artinya, diperlukan kreativitas dan pemikiran baru untuk menciptakan inovasi yang dapat mendukung penyampaian layanan kepada masyarakat, ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Diah mengapresiasi terselenggaranya seminar pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja. Menurutnya, hal ini menunjukkan komitmen Kementerian Kesehatan melalui Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) yang terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara cepat dan menyeluruh agar masyarakat dapat beraktivitas dengan percaya diri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Saya sangat mengapresiasi karena kegiatan ini dapat memberikan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu mengenai pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja pada masa pandemi dan new normal,” tutup Diah.

New Normal Vs Covid-19 Archives –

Seminar Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja, Perkantoran dan Industri Pada Masa Pandemi dan New Normal merupakan acara informatif yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto. Hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kirana Pritasari, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan Kartini Rustandi dan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPSDMK). ) Kementerian Kesehatan Usman Sumantri yang terdiri dari Kepala Pusdiklat SDM Achmad Soebagjo Tancarino, Kepala BBPK Ciloto Kementerian Kesehatan Tri Nugroho, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Arif Sumantri dan Ketua Persatuan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI) Robiana Modjo. (del/PR RB) Ponorogo, penerapan new normal di Kabupaten Ponorogo telah membawa beberapa penyesuaian terhadap pelayanan publik di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup. Beberapa layanan yang menyesuaikan dengan protokol kesehatan antara lain penerbitan surat rekomendasi izin seperti SPPL, UKL-UPL, DELH untuk Penyimpanan Limbah B3 dan Sanitasi. Dalam pelayanan ini Dinas Lingkungan Hidup menerapkan protokol kesehatan yaitu pemohon wajib menggunakan masker saat memasuki area pelayanan, wajib mencuci tangan dengan sabun sebelum memasuki ruang pelayanan dan selanjutnya menggunakan hand sanitizer. Jarak kurang lebih 1 meter diindikasikan untuk setiap kursi. Penerapan ini diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ponorogo dengan disiplin menerapkan protokol yang ditetapkan pemerintah.

Penerapan protokol kesehatan juga akan diterapkan pada pelayanan penebangan kayu pinggir jalan Ajoman dan izin penyewaan dan penggunaan mobil MCK. Petugas yang melakukan aktivitas wajib menggunakan masker, perlengkapan K3 dan APD.

Untuk memberikan pengalaman terbaik, kami menggunakan teknologi seperti cookie untuk menyimpan dan/atau mengakses informasi perangkat. Jika Anda menyetujui teknologi ini, kami dapat memproses data seperti perilaku penelusuran atau pengidentifikasi unik di situs web ini. Kegagalan memberikan persetujuan atau membatalkan persetujuan dapat berdampak buruk pada fitur dan fungsi tertentu.

Pelayanan Kesehatan Di Era New Normal

Penyimpanan atau akses teknis sangat diperlukan untuk tujuan sah yang memungkinkan penggunaan layanan tertentu yang secara tegas diminta oleh pelanggan atau pengguna atau untuk tujuan transmisi komunikasi melalui jaringan komunikasi elektronik.

Zoominar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional

Penyimpanan atau akses teknis diperlukan untuk tujuan sah mempertahankan preferensi yang tidak diminta oleh Pelanggan atau Pengguna.

Penyimpanan atau akses teknis hanya melayani tujuan statistik. Penyimpanan atau akses teknis hanya melayani tujuan statistik anonim.

Artikel Terkait

Leave a Comment