Revolusi Industri 4.0 Ditandai Dengan Adanya Penggabungan Teknologi Otomatisasi Dengan

Revolusi Industri 4.0 Ditandai Dengan Adanya Penggabungan Teknologi Otomatisasi Dengan – Listrik 4.0 muncul bersamaan dengan era Revolusi Industri 4.0. Sebelum membahas Bijli 4.0 dan digitalisasi di bidang ketenagalistrikan, ada baiknya kita bahas dulu mengenai revolusi industri.

Revolusi Industri merupakan suatu perkembangan yang mengakibatkan perubahan besar dalam cara masyarakat memanfaatkan sumber daya untuk menghasilkan produk di berbagai sektor usaha, sehingga mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia.

Revolusi Industri 4.0 Ditandai Dengan Adanya Penggabungan Teknologi Otomatisasi Dengan

Revolusi Industri 4.0 Ditandai Dengan Adanya Penggabungan Teknologi Otomatisasi Dengan

Revolusi industri membawa banyak perubahan di berbagai sektor seperti transportasi, pertanian, teknologi, pertambangan dan manufaktur. Perjalanan Revolusi Industri secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut:

Pentingnya Memiliki Keterampilan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Era Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri pertama ini dimulai dengan ditemukannya mesin uap oleh Hero of Alexandria, disusul dengan banyak perkembangan lainnya oleh James Watt.

Dengan penemuan ini, tenaga manusia dan hewan digantikan oleh tenaga mekanik mesin uap. Hal ini mengurangi tenaga kerja manusia dan menciptakan pengangguran yang tinggi, namun meningkatkan pendapatan pemerintah.

Pada masa Revolusi Industri Kedua, penggunaan listrik sebagai sumber energi pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday. Banyak mesin yang menggunakan tenaga ketel uap sudah tergantikan dengan tenaga listrik. Menjadikan produksi lebih praktis dan ekonomis sehingga harga pokok barang terjangkau.

Revolusi industri ketiga ini dimulai pada tahun 1947 dengan ditemukannya teknologi transistor oleh John Barden, Walter Britten dan William Shockley.

Sejarah Terjadinya Revolusi Industri 4.0 Dan Perbedanya Dengan Society 5.0

Selain itu teknologi transistor dikembangkan oleh Geoffrey William Arnold Dummer dalam bentuk IC (integrated Circuit). Setelah itu, komputer pribadi, peralatan komunikasi elektronik, dan peralatan kendali didasarkan pada sistem kendali digital.

Operasi pembelian dan penjualan, pemantauan produksi, pemantauan lalu lintas, dll. Segala aktivitas menggunakan internet sebagai pengolah data.

Konsep Revolusi Industri 5.0 pertama kali diadopsi oleh Jepang pada tahun 2017 pada acara CeBIT di Jerman. Saat itu mereka menamakan konsep ini Society 5.0, dimana kecerdasan buatan akan mengubah peran manusia.

Revolusi Industri 4.0 Ditandai Dengan Adanya Penggabungan Teknologi Otomatisasi Dengan

Revolusi Industri 5.0 masih dalam pembahasan dan masih dalam pengembangan, dimana revolusi kelima lebih fokus pada integrasi antara teknologi modern seperti Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), IoT (Internet of Things), Robotika serta Pengalaman dan Inovasi Manusia. Produktif, fleksibel dan tahan lama.

Perkembangan Revolusi Industri Hingga Ke 4.0

Munculnya Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan pemanfaatan Internet of Things (IoT) telah membawa kita pada era Elektronika 4.0, dimana listrik dan digitalisasi merupakan dua hal yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.

Penggunaan teknologi digital seperti video streaming, laptop, smart home dan peralatan canggih lainnya tentunya membutuhkan peran pasokan listrik dan akses internet.

Electro 4.0 merupakan era baru di bidang ketenagalistrikan yang mengarah pada sistem ketenagalistrikan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berkelanjutan.

Perkembangan di bidang ketenagalistrikan pasti akan membawa perubahan pada bidang ketenagalistrikan, dimana ilmu kelistrikan akan terus update mengikuti perkembangan.

7 Pilar Teknologi Yang Mendukung Revolusi Industri 4.0

Contoh sederhana kemajuan yang bisa kita lihat adalah penggunaan kWh meter di rumah kita yang dulunya menggunakan kWh analog dengan sistem garis keturunan, namun kini telah beralih ke kWh digital dengan sistem prabayar (pulsa).

Yang terjadi di sini bukan hanya perubahan alat ukurnya saja, namun juga perubahan sistem kerjanya. kWh meter analog menggunakan prinsip induksi medan magnet yang menggerakkan piringan aluminium. Perputaran piringan alumunium kemudian menggerakkan angka penghitung yang menunjukkan jumlah kWh yang digunakan.

Berbeda jauh dengan kWh meter digital yang memiliki mikroprosesor dengan software. Data dan program disimpan dalam memori, dimana alur program bekerja dengan mendeteksi besarnya energi yang digunakan sensor, kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk digital.

Revolusi Industri 4.0 Ditandai Dengan Adanya Penggabungan Teknologi Otomatisasi Dengan

KWh digital juga dilengkapi dengan indikator LED dan indikator seperti suara. Selain itu, terdapat juga keyboard yang digunakan pelanggan untuk memasukkan pulsa. Jika pulsa habis maka kWh otomatis akan memutus aliran listrik pelanggan.

Revolusi Industri 4.0: Pabrik Indonesia Era Teknologi Modern

Selain menampilkan konsumsi listrik, kWh meter digital ini juga dapat menampilkan nilai pulsa sehingga pelanggan dapat memasukkan token listrik untuk menambah nilai listrik yang dapat digunakan.

Digitalisasi di sektor ketenagalistrikan telah membawa perkembangan pesat dan inovatif dalam kehidupan manusia, sehingga meningkatkan efisiensi di semua sektor. Revolusi Industri adalah peristiwa yang terjadi antara tahun 1750 dan 1850. Pada periode ini terjadi perubahan besar di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi dan teknologi. Perubahan ini juga mempengaruhi kondisi sosial, ekonomi dan budaya dunia.

Revolusi industri pertama pada abad ke-18 ditandai dengan ditemukannya mesin uap yang digunakan untuk memproduksi barang. Saat itu, mesin uap digunakan di Inggris sebagai alat tenun mekanis pertama yang mampu meningkatkan produktivitas industri tekstil. Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan oleh mesin. Selain itu, mesin uap juga digunakan dalam bidang transportasi. Saat itu transportasi internasional masih berupa transportasi laut yang menggunakan energi angin. Namun, angin tidak bisa sepenuhnya diandalkan karena mungkin tidak bertiup dari arah berlawanan atau tidak ada angin sama sekali. Setelah James Watt menemukan mesin uap pada tahun 1776, yang lebih efisien dan lebih murah dibandingkan mesin uap sebelumnya, penggunaan tenaga angin dalam transportasi mulai menurun. Dengan mesin uap ini, kapal bisa berlayar selama 24 jam penuh jika mesin uapnya tidak bekerja. Ia bekerja dengan cukup kayu dan batu bara. Revolusi Industri memungkinkan bangsa Eropa mengirim kapal perang ke penjuru dunia dalam waktu yang sangat singkat. Negara-negara imperialis Eropa mulai mendirikan kerajaan di Afrika dan Asia. Selain kolonialisme, revolusi industri mempunyai dampak lain yaitu pencemaran lingkungan akibat asap mesin uap dan emisi lain dari pabrik. Revolusi Industri 2.0 Revolusi Industri 2.0 terjadi pada awal abad ke-20. Revolusi industri ini ditandai dengan ditemukannya listrik. Saat itu tenaga otot yang tergantikan oleh mesin uap perlahan mulai tergantikan kembali oleh listrik. Namun masih terdapat kendala yang menghambat proses produksi di pabrik yaitu kendala transportasi.

Pada akhir tahun 1800-an, mobil mulai diproduksi secara massal. Hal ini tidak serta merta mempercepat proses produksi massal karena setiap mobil harus dirakit oleh perakit mobil dari awal hingga akhir. Artinya untuk merakit beberapa mobil maka proses perakitannya harus dilakukan oleh beberapa perakit dalam waktu yang bersamaan.

Bem Ft Unsika 2024

Sebuah revolusi terjadi pada tahun 1913 di mana “ban berjalan” atau “jalur produksi” atau jalur perakitan dibuat dengan menggunakan ban berjalan. Hal ini mengakibatkan proses produksi berubah total, karena seseorang tidak perlu merakit mesin untuk menyelesaikannya. dari awal hingga akhir.

Selain itu, para perakit mobil melakukan pekerjaannya dengan alat-alat yang menggunakan listrik, yang lebih mudah dan murah dibandingkan tenaga uap. Revolusi industri kedua ini juga berdampak pada situasi militer pada Perang Dunia II. Ribuan tank, pesawat terbang, dan senjata diproduksi di jalur produksi dan pabrik menggunakan ban berjalan. Hal ini disebabkan oleh produksi massal. Peralihan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri dapat dikatakan telah selesai.

Revolusi Industri 3.0 Pasca Revolusi Industri Kedua, manusia masih memegang peranan penting dalam proses produksi berbagai macam produk. Namun setelah Revolusi Industri Ketiga, peran manusia tidak lagi penting. Setelah revolusi ini, era industri secara bertahap berakhir dan era informasi dimulai. Jika revolusi pertama disebabkan oleh mesin uap, revolusi kedua disebabkan oleh ban berjalan dan listrik, maka revolusi ketiga disebabkan oleh mesin-mesin yang bergerak dan berpikir sendiri, yakni komputer dan robot. Salah satu komputer pertama yang dikembangkan sebagai mesin pemecah kode oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II adalah komputer bernama Colossus. Komputer yang dapat diprogram ini adalah mesin seukuran kamar tidur tanpa RAM dan tidak dapat menerima perintah dari manusia melalui keyboard. Komputer kuno ini menerima perintah hanya melalui pita kertas, yang membutuhkan listrik yang sangat besar, yaitu 8500 watt. Namun, setelah berakhirnya Perang Dunia II, kemajuan teknologi komputer berkembang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penemuan semikonduktor, transistor, dan kemudian chip terintegrasi (IC) membuat komputer menjadi lebih kecil, membutuhkan lebih sedikit daya, dan meningkatkan kemampuan komputasinya. Ukurannya yang kecil berarti komputer dapat dipasang di mesin yang menjalankan lini produksi. Komputer mulai menggantikan banyak orang seperti operator dan supervisor lini produksi. Revolusi Industri 4.0 Industri 4.0 merupakan sebuah tren dalam dunia industri yang memadukan teknologi otomasi dengan teknologi cyber. Istilah Industri 4.0 berasal dari rencana strategi teknologi canggih pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik.

Revolusi Industri 4.0 Ditandai Dengan Adanya Penggabungan Teknologi Otomatisasi Dengan

Di Industri 4.0, teknologi produksi telah mengikuti tren otomatisasi dan pertukaran data. Ini termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif.

Makalah Revolusi Industri 4.0

Tren ini telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, baik perekonomian, dunia usaha bahkan kehidupan. Singkatnya, Revolusi Industri 4.0 mencakup teknologi pintar yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.

Banyak hal yang sebelumnya tidak terbayangkan tiba-tiba muncul dan berubah menjadi inovasi baru dan membuka peluang bisnis yang besar. Contoh terkini adalah maraknya transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-Jek dan Grab. Munculnya revolusi industri 4.0 memang membawa bisnis baru, lapangan kerja baru, dan profesi baru yang sebelumnya tidak terbayangkan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai aspek kehidupan manusia akan terus berubah seiring dengan adanya revolusi dan perkembangan teknologi. Memang, perubahan sering kali disertai dengan banyak dampak negatif dan menimbulkan permasalahan baru. Namun, perubahan selalu dapat membawa kebaikan bagi masyarakat.

Kesimpulannya, Revolusi Industri 4.0 bukanlah peristiwa yang menakutkan, justru membuka lebih banyak peluang bagi anak bangsa untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Perusahaan-perusahaan menggabungkan teknologi baru seperti IoT, komputasi awan, dan pembelajaran mesin ke dalam fasilitas manufaktur dan tempat kerja mereka.

Era Revolusi Industri 4.0: Update Perkembangan Terbarunya!

Artikel Terkait

Leave a Comment